Islam Itu Indah


"Diantara modal utama berdirinya benteng yang kokoh pada setiap jiwa muslim adalah membangun kesan bahwa Islam itu sebenarnya mudah dan ringan."
--
Sepertinya masih saja menjadi fenomena yang melekat pada diri ummat Islam bahwa keberadaannya dalam Islam telah "memaksanya" untuk melaksanakan perintah-perintah keislaman yang dirasanya memberatkan dan menyulitkan. Kenyataan ini terjadi karena dua faktor utama : [1]. Mentalitas keislaman (faktor Internal); [2]. Rongrongan musuh terutama syaithan (faktor Eksternal).
Perlu amat sangat kita waspadai, satu diantara strategi musuh yang sudah mulai berhasil adalah : menimbulkan paradigma bahwa keta'atan akan ajaran Islam menjadi sesuatu yang sangat memberatkan; dan penyimpangan terhadap ajaran Islam dikemas seperti bagian dari ajaran Islam.

Keberhasilan strategi inilah yang telah membuat rapuhnya mental ummat Islam dalam menjalani segala peraturan Islam yang tertuang dalam Al-Qur an dan As-Sunnah.

Meski begitu, serangan para musuh allah dalam upayanya melemahkan semangat ber-Islam sebenarnya akan menurun seiring benteng pertahanan diri yang kian kokoh. Diantara modal utama berdirinya benteng yang kokoh pada setiap jiwa muslim adalah membangun paradigma bahwa Islam itu sebenarnya mudah dan ringan. Ajaran Islam itu fleksibel dan bijak. Melaksanakan ajaran Islam itu menjamin ketenangan dan membawa kebaikan.

Mari kita sama-sama cermati hadits berikut ini :
Abu Hurairah bercerita bahwa dia mendengar Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam bersabda : "Apa yang telah aku larang untukmu maka jauhilah. Dan apa yang kuperintahkan kepadamu, maka kerjakanlah dengan sekuat tenaga kalian. Sesungguhnya umat sebelum kalian binasa karena mereka banyak tanya, dan sering berselisih dengan para Nabi mereka." (Shahih Muslim No. 4348)

Hadits diatas mengungkap pesan utama dari Rasulullah agar bagaimana segenap ummatnya seharusnya bersikap terhadap perintah-perintah Allah yang disampaikan melalui lisannya. Kecermatan dalam menyikapi pesan dalam hadits ini merupakan modal dasar dalam menjalani keislaman secara totalitas. Karena meyakini bahwa Islam ternyata berada pada jalur fitrah manusia yang sesungguhnya.
Islam sangat tahu kebutuhan setiap insan. Menjalani keislaman secara serius akan membawa pada eksistensi manusia secara utuh. Karena ternyata, Islam tidak memaksakan sesuatu yang bukan menjadi kebutuhan manusia atau diluar kemampuan manusia.

Pesan pertama dalam hadits diatas bahwa : "apa saja yang aku larang kamu melaksanakannya, hendaklah kamu jauhi" menunjukkan sifat yang mutlak bahwa semua larangan harus dijauhi. Karena secara umu, menjauhi larangan tidak membutuhkan proses, lebih simple dan sederhana. Tapi kemutlakan tersebut bukan tanpa kecuali. Jika ternyata menjauhi larangan didapati adanya rintangan yang menghalang, larangan tersebut menjadi boleh dilanggar. Contohnya : dibolehkan makan bangkai dalam keadaan darurat.

Pesan selanjutnya bahwa : "apa saja yang aku perintahkan kepadamu, maka lakukanlah menurut kemampuan kamu".

Luar biasa, ketika pesan Rasulullah SAW terkait larangan cenderung bersifat mutlak, ternyata terkait perintah cukup fleksibel dan bijak. Memang perintah kadang membutuhkan proses. Ketika berproses itulah, perintah dilaksanakan sampai di tingkat mana kemampuan kita berada. Selama jujur akan kemampuan kita, Allah akan menghargai jerih payah kita meski hanya sampai di tengah proses bahkan di awal proses.

Membayar zakat fitrah misalnya, bayarlah ia untuk semua orang yang menjadi tanggungannya, bila tidak bisa semuanya, bayar sebagian saja, kalau ternyata memang sama sekali tidak mampu, Allah memakluminya. Keinginan kuat untuk membayarnya walau tidak kesampaian, Allah menghargai. Dan ia berhak mendapat jatah dari pembagian zakat fitrah tersebut.

Inti dari paparan ini adalah bangunlah positif thinking terhadap ajaran Islam. Jangan semerta-merta memandang bahwa ajaran Islam mengebiri kebebasan dalam beraktifitas. Seringkali orang menggerutu kalau dirinya harus ini, harus itu, shalatlah - padahal kan saya sedang sibuk, atau tidak boleh ini, tidak boleh itu. Begitulah ketika orang melihat kehidupan ini secara sepihak. Hidup hanya dilihat dengan kacamata materi duniawi saja.

Cobalah kita bangun keseimbangan dalam memandang makna hidup ini. Tidak hanya fisik yang butuh perhatian, namun juga ruh kita. Untuk ketahanan hidup berupa fisik, tanpa disuruh dan diminta, kita sudah bergerak sendiri. Tapi untuk ketahanan ruh, jangankan menunggu kesadaran sendiri, dicoba diberi kesadaran pun kebanyakan cenderung menghindar.

Pemenuhan akan kebutuhan ruh yang dimaksud tiada lain adalah menta'ati apa yang telah digariskan dalam ajaran Islam. Lewati rintangan yang menghadang berupa negative thinking terhadap ajaran Islam tersebut. Padahal sekali lagi, apa yang susah dari Islam? Apa yang berat dari Islam? Semuanya sudah diatur sesuai dengan kemampuan masing-masing. Tidak ada paksaan kecuali semuanya hanya bagian dari komitmen dengan keislaman yang dianutnya.

Pada dasarnya, Islam adalah agama yang mudah karena ia diturunkan oleh Allah SWT yang Maha Tahu karakter dan kemampuan manusia. Manusia adalah ciptaan Allah dan Dialah yang paling tahu apa yang tepat serta mudah bagi ciptaan-Nya itu. Dia tidak memberikan beban atau kewajiban yang tidak sanggup ditanggung oleh hamba-Nya.

"...Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah : 286)
"Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan." (QS. Al-Hajj : 78)
Selebihnya malah kitalah yang seringkali membuatnya berat dengan menambah-nambahkan, atau berlebih-lebihan. Dalam hadits Riwayat Bukhari disebutkan :

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya agama itu mudah. Tidaklah seseorang mempersulit (berlebih-lebihan) dalam agama melainkan ia akan dikalahkan. Oleh karena itu kerjakanlah dengan semestinya, atau mendekati semestinya dan bergembiralah (dengan pahala Allah) dan mohonlah pertolongan di waktu pagi, petang dan sebagian malam" (Shahih Bukhari No. 38)
Islam itu adalah agama yang mudah. Ia diturunkan dengan sempurna sesuai dengan fitrah dan kemampuan manusia. Seorang muslim sudah sepantasnya menjalankan Islam sesuai karakternya yang mudah, tidak mempersulit diri atau berlebih-lebihan karena orang yang berlebih-lebihan dan mempersulit diri dalam beragama cenderung akan jatuh dalam kekalahan, baik itu bosan, futur atau terjebak pada bid'ah.

Seorang muslim tentunya berusaha menjalankan Islam sebagaimana ia diperintahkan, jika tidak mampu hendaklah berusaha mendekatinya. Serta selalu optimis dengan kebaikan yang akan diberikan kepadanya sebagai balasan atas komitmennya terhadap Islam dan sunnah.

Mari kita hindari terlalu banyak menimbang-nimbang dan fikir-fikir apalagi dengan memilih-milih mana perintah dan larangan yang membawa keuntungan bagi kita saja. Mari kita berusaha segenap tenaga laksanakan islam secara kaaffah, dengan menyeluruh. Semoga Allah memudahkan proses dan menggolongkan kita sebagai ummat islam yang kaffah.amin. (red/-wp)

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syaithan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah : 208)

*****

Posted by
Fiq Aliskandar

More

[Big Event] Festival Muharram


Posted by
Fiq Aliskandar

More

Doa cinta



Bismillahirrahmanirrahim...


Tuhan, sederhana saja doaku..
doa yang sering dipanjatkan oleh para pecandu rindu kepadaMu....
telah Engkau catatkan untukku seorang penyejuk Qalbu yang tercipta untuk diriku.
dia-kah atau bukan, satukanlah hatiku dengan hatinya,
titipkanlah anugerah kebahagiaan hakiki pada kami.

Tuhan, Engkaulah Yang Maha mentaqdirkan segalanya,
Ku mohon taqdirkanlah dia untuk menjadi yang terbaik untuk diri ini,
sesungguhnya Engkau Maha mengetahui apa yang ada di dalam hati ini beserta gemuruh harapan di dalamnya. periharalah hamba dari segala bentuk kemurkaanMu.

Tuhanku, Engkau Maha segalanya. berilah benih kekuatan iman untuk jiwa yang mulai rapuh ini.  Pasrahku hanya kepadaMu kemanapun cinta ini akan berlayar. satu yang hamba rintihkan, jangan biarkan hamba sendiri.
dan, satu lagi Tuhanku,

gantikanlah yang hilang, tumbuhkan yang telah patah, agar hamba bisa mengecap indahnya kebahagiaan walau tanpa bersamanya. hanya padaMu-lah segala kebahagiaan dan kebaikan bertumpu.

Inilah doa cintaku,
Tuhan Maha Cinta....

Posted by
Fiq Aliskandar

More

Mengenal Pahlawan Islam - Muhammad Fatih [Review Fetih 1453]


Bismillahirrahmanirrahim...


Sudah merupakan sebuah rutinitas di kantorku pada jumat pagi semua karyawan terpusat di mushola kantor, mengikuti kajian dhuha yang dilanjutkan dengan sholat dhuha bersama.
Dan di jumat terakhir di bulan Mei lalu Ust. Agung Waspodo adalah pemateri pagi itu. Tema yang tertulis di pamflet tentang perjuangan Khalid Bin Walid. Saya pun merasa antusias sekali karena Khalid bin Walid merupakan salah satu tokoh aksi favorit. Saya sangat suka sekali tentang sejarah-sejarah perjuangan, film-film kolosal perjuangan, Game strategi perang, semua hal yang ada perangnya maka saya suka, terlebih jika itu berisi tentang perjuangan dan pahlawan-pahlawan Islam. 
Pagi itu saya hadir lebih awal karena tidak mau ketinggalan walau hanya 1 menit dari kajian itu. namun sayang sekali Ust. Agung terkungkung kemacetan Mampang dan menyebabkan beliau hadir sedikit terlambat. Dengan tergesa-gesa dan berpeluh penuh beliau berusaha mencari keselarasan antara nafas dan kata-katanya. Sebuah miniatur pulau di pangkuannya menambah para jamaah penasaran apa yang akan disampaikannya.
Karena tidak memungkinkan beliau membahas tentang Khalid Bin Walid dalam waktu 15 menit yang tersisa, maka beliau pagi itu mengambil tema tentang penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Fatih. Walaupun waktu yang sangat terbatas mengejar beliau namun penjelasan beliau begitu detail tentang salah satu perang salib ini.  ternyata kami baru mengerti bahwa miniatur pulau yang dibawanya adalah sebagai ilustrasi dari strategi pengepungan Sultan Mehmed (Muhammad Fatih) terhadap konstantinopel. Strategi, sejarah, tokoh-tokoh dan semuanya yang berkaitan dengan peristiwa itu sangat runtut sekali beliau terangkan. 



Kalau ada sosok yang ditunggu-tunggu kedatangannya sepanjang sejarah Islam, dimana setiap orang ingin menjadi sosok itu, maka dia adalah sang penakluk Konstantinopel. Bahkan para shahabat Nabi sendiri pun berebutan ingin menjadi orang yang diceritakan Nabi SAW dalam sabdanya.



Betapa tidak, beliau Nabi SAW memang betul-betul memuji sosok itu. Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” 

[H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].




Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah?

Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma?

Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel.
(HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)




Hadits ini dishahihkan oleh al-Hakim. Adz-Dzahabi sepakat dengan al-Hakim. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata: Hadits ini hasan sanadnya. Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi bahwa hadits ini shahih. (Lihat al-Silsilah al-Shahihah 1/3, MS)




Ada dua kota yang disebut dalam nubuwwat nabi di hadits tersebut;




1. Konstantinopel




Kota yang hari ini dikenal dengan nama Istambul, Turki. Dulunya berada di bawah kekuasaan Byzantium yang beragama Kristen Ortodoks. Tahun 857 H / 1453 M, kota dengan Benteng legendaris tak tertembus akhirnya runtuh di tangan Sultan Muhammad al-Fatih, sultan ke-7 Turki Utsmani.




2. Rumiyah




Dalam kitab Mu’jam al-Buldan dijelaskan bahwa Rumiyah yang dimaksud adalah ibukota Italia hari ini, yaitu Roma. Para ulama termasuk Syekh al-Albani pun menukil pendapat ini dalam kitabnya al-Silsilah al-Ahadits al-Shahihah.




Biografi Singkat


Sultan Mehmed II atau juga dikenal sebagai Muhammad Al-Fatih (bahasa Turki Ottoman: م�*مد ثانى Mehmed-i sānī, bahasa Turki: II. Mehmet, juga dikenal sebagai el-Fatih (الفات�*), "sang Penakluk", dalam bahasa Turki Usmani, atau, Fatih Sultan Mehmet dalam bahasa Turki; 





Sultan Muhammad II dilahirkan pada 29 Maret 1432 Masehi di Adrianapolis (perbatasan Turki – Bulgaria). menaiki takhta ketika berusia 19 tahun dan memerintah selama 30 tahun (1451 – 1481). 




Lambang Kekhalifahan



Beliau merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 7 bahasa yaitu Bahasa Arab, Latin, Yunani, Serbia, Turki, Persia dan Israil. Beliau tidak pernah meninggalkan Shalat fardhu, Shalat Sunat Rawatib dan Shalat Tahajjud sejak baligh. Beliau wafat pada 3 Mei 1481 kerana sakit gout sewaktu dalam perjalanan jihad menuju pusat Imperium Romawi Barat di Roma, Italia. Dari sudut pandang Islam, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu'' setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di ''Ain Al-Jalut" melawan tentara Mongol).





Usaha Sultan dalam Menaklukan Konstantinopel

Istanbul atau yang dulu dikenal sebagai Konstantinopel, adalah salah satu Bandar termasyhur dunia. Bandar ini tercatat dalam tinta emas sejarah Islam khususnya pada masa Kesultanan Utsmaniyah, ketika meluaskan wilayah sekaligus melebarkan pengaruh Islam di banyak negara. Bandar ini didirikan tahun 330 M oleh Maharaja Bizantium yakni Constantine I. Kedudukannya yang strategis, membuatnya punya tempat istimewa ketika umat Islam memulai pertumbuhan di masa Kekaisaran Bizantium. Rasulullah Shallallahu ''Alaihi Wasallam juga telah beberapa kali memberikan kabar gembira tentang penguasaan kota ini ke tangan umat Islam seperti dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ''Alaihi Wasallam pada perang Khandaq.




Para khalifah dan pemimpin Islam pun selalu berusaha menaklukkan Konstantinopel. Usaha pertama dilancarkan tahun 44 H di zaman Mu''awiyah bin Abi Sufyan Radhiallahu ''Anhu. Akan tetapi, usaha itu gagal. Upaya yang sama juga dilakukan pada zaman Khilafah Umayyah. Di zaman pemerintahan Abbasiyyah, beberapa usaha diteruskan tetapi masih menemui kegagalan termasuk di zaman KhalifahHarun al-Rasyid tahun 190 H. Setelah kejatuhan Baghdad tahun 656 H, usaha menawan Kostantinopel diteruskan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia Timur (Anatolia) terutama Kerajaan Seljuk. Pemimpinnya, Alp Arselan (455-465 H/1063-1072 M) berhasil mengalahkan Kaisar Roma, Dimonos (Romanus IV/Armanus), tahun 463 H/1070 M. Akibatnya sebagian besar wilayah Kekaisaran Roma takluk di bawah pengaruh Islam Seljuk.




Awal kurun ke-8 hijriyah, Daulah Utsmaniyah mengadakan kesepakatan bersama Seljuk. Kerjasama ini memberi nafas baru kepada usaha umat Islam untuk menguasai Konstantinopel. Usaha pertama dibuat di zaman Sultan Yildirim Bayazid saat dia mengepung bandar itu tahun 796 H/1393 M. Peluang yang ada telah digunakan oleh Sultan Bayazid untuk memaksa Kaisar Bizantium menyerahkan Konstantinople secara aman kepada umat Islam. Akan tetapi, usahanya menemui kegagalan karena datangnya bantuan dari Eropa dan serbuan bangsa Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk.




Selepas Daulah Utsmaniyyah mencapai perkembangan yang lebih maju dan terarah, semangat jihad hidup kembali dengan nafas baru.Hasrat dan kesungguhan itu telah mendorong Sultan Murad II (824-863 H/1421-1451 M) untuk meneruskan usaha menaklukkan Kostantinopel. Beberapa usaha berhasil dibuat untuk mengepung kota itu tetapi dalam masa yang sama terjadi pengkhianatan di pihak umat Islam. Kaisar Bizantium menabur benih fitnah dan mengucar-kacirkan barisan tentara Islam. Usaha Sultan Murad II tidak berhasil sampai pada zaman anak beliau, Sultan Muhammad Al-Fatih (Mehmed II), sultan ke-7 Daulah Utsmaniyyah.




Semenjak kecil, Sultan Muhammad Al-Fatih telah mencermati usaha ayahnya menaklukkan Konstantinopel. Bahkan beliau mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umat Islam. Ketika beliau naik tahta pada tahun 855 H/1451 M, dia telah mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menawan kota bandar tadi. Kekuatan Sultan Muhammad Al-Fatih terletak pada ketinggian pribadinya. Sejak kecil, dia dididik secara intensif oleh para ''ulama terulung di zamannya. Di zaman ayahnya, yaitu Sultan Murad II, Asy-Syeikh Muhammad bin Isma''il Al-Kurani telah menjadi murabbi Amir Muhammad (Al-Fatih). Sultan Murad II telah menghantar beberapa orang ''ulama untuk mengajar anaknya sebelum itu, tetapi tidak diterima oleh Amir Muhammad. Lalu, dia menghantar Asy-Syeikh Al-Kurani dan memberikan kuasa kepadanya untuk memukul Amir Muhammad jika membantah perintah gurunya.




Waktu bertemu Amir Muhammad dan menjelaskan tentang hak yang diberikan oleh Sultan, Amir Muhammad tertawa. Dia lalu dipukul oleh Asy-Syeikh Al-Kurani. Peristiwa ini amat berkesan pada diri Amir Muhammad lantas setelah itu dia terus menghafal Al-Qur''an dalam waktu yang singkat. Di samping itu, Asy-Syeikh Aaq Samsettin (Syamsuddin) merupakan murabbi Sultan Muhammad Al-Fatih yang hakiki. Dia mengajar Amir Muhammad ilmu-ilmu agama seperti Al-Qur''an, hadits, fiqih, bahasa (Arab, Parsi dan Turki), matematika, falak, sejarah, ilmu peperangan dan sebagainya.




Syeikh Aaq Syamsudin lantas meyakinkan Amir Muhammad bahwa dia adalah orang yang dimaksudkan oleh Rasulullah Shallallahu ''Alaihi Wasallam di dalam hadits pembukaan Kostantinopel. 




Hari Jumat, 6 April 1453 M, Muhammad II bersama gurunya Syeikh Aaq Syamsudin, beserta tangan kanannya Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan penyerangan ke Konstantinopel dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal 250.000 ribu pasukan dan meriam -teknologi baru pada saat itu- Para mujahid lantas diberikan latihan intensif dan selalu diingatkan akan pesan Rasulullah Shallallahu ''Alaihi Wasallam terkait pentingnya Konstantinopel bagi kejayaan Islam. 




Muhammad II mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk islam atau menyerahkan penguasaan kota secara damai dan membayar upeti atau pilihan terakhir yaitu perang. Constantine menjawab bahwa dia tetap akan mempertahankan kota dengan dibantu Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovani Giustiniani dari Genoa.




Constantine XI



Setelah proses persiapan yang teliti, akhirnya pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kota Konstantinopel pada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M. Di hadapan tentaranya, Sultan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah Subhana Wa Ta''ala. Dia juga membacakan ayat-ayat Al-Qur''an mengenainya serta hadis Nabi Shallallahu ''Alaihi Wasallam tentang pembukaan kota Konstantinopel. Ini semua memberikan semangat yang tinggi pada Bala tentera dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada Allah Subhana Wa Ta'ala.





Kota dengan benteng >10m tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7m. Dari sebelah barat pasukan Artileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan Laut Marmara pasukan laut Turki harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur Armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.




Berhari-hari hingga berminggu-mingGu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh membuat celah maka pasukan Constantine langsung mempertahankan celah tsb dan cepat menutupnya kembali. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal.





Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam waktu semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui Teluk Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu dengan memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah Teluk Golden Horn (ini adalah ide ”tergila” pada masa itu namun Taktik ini diakui sebagai antara taktik peperangan (warfare strategy) yang terbaik di dunia oleh para sejarawan Barat sendiri).




70 kapal di tarik melewati bukit di daerah Galata untuk masuk ke Teluk Golden Horn yang di hadang rantai.





Rantai yang menghalangi kapal masuk ke Teluk Golden Horn. (koleksi Museum Hagia Sophia)





Rantai yang melindungi pintu masuk ke Teluk Golden Horn







Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir "Allahu Akbar, Allahu Akbar!" terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah Subhana Wa Ta''ala. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, setelah sehari istirahat perang, pasukan Turki Utsmani dibawah komando Sultan Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian army di lapis kedua dan terakhir pasukan elit Yanisari. 





Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.




Ottoman Siege : Pasukan Turki Utsmani yang sangat canggih di zamannya dengan teknologi Meriam Terbesar di zamannya






The Great Turkish Bombard



Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.







Konstantinopel telah jatuh, penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia/ Aya Sofia, dan Sultan Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Yahudi maupun Kristen karena mereka (penduduk) termasuk non muslim dzimmy (kafir yang harus dilindungi karena membayar jizyah/pajak), muahad (yang terikat perjanjian), dan musta’man (yang dilindungi seperti pedagang antar negara) bukan non muslim harbi (kafir yang harus diperangi). Konstantinopel diubah namanya menjadi Islambul (Islam Keseluruhannya). Hagia Sophia pun akhirnya dijadikan masjid dan gereja-gereja lain tetap sebagaimana fungsinya bagi penganutnya.

Toleransi tetap ditegakkan, siapa pun boleh tinggal dan mencari nafkah di kota tersebut. Sultan kemudian membangun kembali kota, membangun sekolah gratis, siapapun boleh belajar, tak ada perbedaan terhadap agama, membangun pasar, membangun perumahan, membangun rumah sakit, bahkan rumah diberikan gratis bagi pendatang di kota itu dan mencari nafkah di sana. Hingga akhirnya kota tersebut diubah menjadi Istanbul, dan pencarian makam Abu Ayyub dilakukan hingga ditemukan dan dilestarikan. Dan kini Hagia Sophia sudah berubah menjadi museum.


Seusainya kajian pagi itu, saya masih terpesona dengan kejayaan Sultan Mehmed dalam perjuangannya. Saya pun mencari artikel terkait di internet dan salah satunya saya menemukan sebuah film berjudul fateh.... sekilas membaca reviewnya ternyata film ini menceritakan tentang sultan Mehmed pahlawan islam yang baru saja diceritakan. lama tak kunjung mencapatkan link download yang sempurna di internet akhirnya saya pun memutuskan mencari informasi di bioskop tentang film tersebut. namun sayang walaupun film tersebut tergolong baru namun tak ada satupun bioskop di jakarta yang menayangkan film tersebut.  Namun alhamdulillah kekecewaan tersebut pun terbayar sudah ketika saya menemukan DVD film yang saya maksud di sebuah toko film. Dengan perasaan senang bercampur penasaran pun malam itu saya langsung menyaksikan film tersebut. 

Saya menemukan kejanggalan dalam film ini. tentang sejarahnya, tentang akhlak sultan Mehmed yang tidak sesuai dengan keshalihan yang terkenal itu, tentang adegan-adegan yang mengumbar aurat dan zina. Apa yang saya dengarkan dari Ust. Agung tempo hari dengan jalan cerita film ini banyak perbedaan. Kontroversi kah ?  Wallahu A'lam, Mungkin Anda semua bisa menyimpulkannya setelah menonton film ini kemudian membaca sejarah tentang Sultan Mehmed dari sumber tarikh yang shohih.

Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari film ini, bukan karena serunya action di film itu namun ternyata Islam mempunyai banyak sekali pahlawan yang seharusnya menjadi tokoh favorit kita sebagai umat Islam. Semoga kelak kita di surga disatukan dengan para tokoh favorit kita ini, bahagia selamanya di jannahNya sebagai syuhada. Amin.

Wallahu A'lam

*) Sumber : Wikipedia dan Google
*) Film ini juga dapat Anda download DISINI

Posted by
Fiq Aliskandar

More

Sahabat

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © 2012 It's Me..Template by : UrangkuraiPowered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.